:: Ahlan wa Sahlan wa Marhaban Bikum ::


Tuesday, August 31, 2010

Oral Medicine

Intro: Menulis ringkasan nota di blog adalah satu cara yg efektif (bagi saya) untuk menghilangkan mengantuk ketika study. Maafkan saya wahai pembaca yang budiman jika tidak memberi manfaat buat anda. Blog saya ni sejak dari dulu lagi memang multi-purpose... ;)

MEDICALLY COMPROMISED PATIENTS ; ORAL HEALTH CONSIDERATIONS
A brief
  • Hypertension:
1-asymptomatic BP= below 159/99, no target organ disease --->no dental modifications needed, can safely be treated in a dental outpatient setting.

2-asymptomatic BP= 160-179/100-109, no history of target organ disease
--->assessment on individual basis with regard to type of dental procedure.

3-BP > 180/110, no history of target organ disease ---> no elective dental care.

4-target organ disease or poorly controlled DM---> elective dental care only when BP is controlled preferably.

  • Coronary artery disease
1-if bleeding time >15-20 minutes --->1 desamino-8-D-arginine vasopressin (DDAVP) is administered parenterally 0.3ug per kg of body weight within 1 hour of surgery.

2-3 different protocols (elevated INR):
a) warfarin is not discontinued
b) warfarin therapy is discontinued; 2-3 days before and 2-3 days after surgery
c) warfarin therapy is discontinued and replaced with heparin

  • Valvular heart disease (mitral/aortic/prosthetic)
1- (AHA)
2- the risk of thromboembolism increases for prosthetic heart valve patients is anticoagulation therapy is discontinued. It is prudent to continue anticoagulation therapy in patients who require intensive high INR levels.

  • Heart failure
1- no special modifications unless the underlying causes for the heart failure require modifications.

2 - lying down flat (supine) in a dental chair may cause severe dyspnea in such patients.

  • Gastroesophageal reflux disease (GERD)
1-patients may complain of dysgeusia, dental sensitivity, erosion or pulpitis.
2-may need to treat in a semisupine position and premedicated with H2 receptor antagonists or antacids.
3-cimetidine inhibits the absorption of the systemic antifungal drug ketoconazole --->blood concentration (remember!)

  • Hiatal hernia
1-may have xerostomia due to medications used--->tx: artificial saliva, alcohol-free mouthwash, increase fluid intake
2-may have class V caries or root caries--->because of xerostomia
3- may have oral manifestations such as GERD--->if reflux into oral cavity

  • Peptic ulcer disease
1-avoid lengthy dental procedures--->minimize stress!
2-avoid administering drugs that exacerbate ulceration and cause GI distress (aspirin, NSAIDS)
3-acetaminophen products are preferable and are recommended.
4-may need sedation--->if stressful
5-antibiotics should be taken 2 hours before/2 hours after ingestion of antacids--->because antacids decrease absorption of antibiotics!
6-avoid exogenous steroid administration---> increase acid production!
7- prescribe penicillin V instead of penicillin G --->destruction of penicillin G by gastric acid!

  • Ulcerative colitis
1-the risks associated with anemia contraindicate surgical treatment until the disease is under control.
2-may have apthous stomatitis--->nutritional deficiencies of iron, folic acid and vit. B12 or blood loss!
3- anti inflammatory medications such as 5-aminosalicylates can cause apthous ulcers.
4-pyoderma gangrenosum may occur.

  • Crohn's disease
1-may reveal mucosal ulceration.
2-before surgical procedures are formed;
-complete blood count
-hematocrit
-hemoglobin test
-platelet count
-coagulation studies
-liver function test
-blood glucose test

  • Alcoholic hepatitis
1-may have--->jaundice, petechiea & ecchymoses, gingival crevicular hemorrhage, thrombocytopenia, pallor, angular chelitis, glossitis, sweet ketone breath.
2-should warrant a referral to the patient's primary care physician for evaluation.
3-elective dental treatment should not be carried out in a patient who has ingested a large amount of alcohol.

  • Liver cirrhosis
1-may have--->angular chelitis, glossitis, mucosal pallor, yellow pigmentation on oral mucosa, salivary gland dysfunction.
2-lab evaluation before any surgical /periodontal procedures should be obtained--->patients may have significant hemostatic defects.
3-avoid the use of sedatives and tranqulizers in patients with a history of taking encephalopathy narcotics.

  • Polycythemia
1-may have--->purplish red discolouration of the oral mucosa, reddish gingiva, petechiae and ecchymoses, varicosities in the ventral tongue.
2-possibility of bleeding or thrombosis.
3-should have a complete blood count prior to treatment.
4-hemoglobin be reduced below 16g/dL and hematocrit to below 47%--->to avoid complications!
5-preoperative myelosuppressive treatment before dental treatment when blood counts are not controlled.

  • Anemia
-general symptoms; pallor of the skin, palpebral conjunctiva and nail beds, dyspnea and easy fatigability.

  • Granulocytosis
1-may have oral ulcers (foul smelling), advanced periodontal disease, pericoronitis, and pulpal infections.
2-the infection must be cultured to determine the predominant organism.
3-patient should be placed on the appropriate combination of parenteral broad-spectrum antibiotics.
4-topical application of antibacterial mouth rinses helpful for ulcers.
5-a combination of topical neomycin, bacitracin and nystatin--->to reduce the risk of severe infection.

  • Leukemia
1-cervical lymphadenopathy, oral bleeding, gingival infiltrates, oral infections and oral ulcers.
2-should always weigh the risk of platelet transfusions against their benefit before recommending their use for treatment of oral bleeding.
3-topical treatment to stop gingival bleeding; removal of obvious local irritants and direct pressure.

  • Lymphoma
-sign; asymptomatic enlargement of the cervical lymph node chains, without signs of infection, more than 1 lymph node chain is involved or a lymph node of 1 cm or greater in diameter persists for more than 1 month.

  • Multiple myeloma
1-jaw lesions--->first evidence
2-pain, swelling, numbness of the jaws, epulis formation, or unexplained mobility of the teeth.
3-skull lesions--->more common than jaw lesions
4-hemorrhage and infection (bleeding from thrombocytopenia, abnormal platelet function, abnormal coagulation, or hyperviscosity)
5-if surgery is necessary--->obtain recent results of platelet count, bleeding time, PT and APTT.


Reference:
Prof. Nazih Syaaban's lecture notes

Sunday, August 29, 2010

Carilah Malam Itu

Alhamdulillah Allah masih memberikan kita semua peluang untuk bernafas sehingga 20 Ramadhan 1431 Hijrah ini. Oleh itu, saya ingin menulis tentang Lailatul Qadr secara ringkas dan termampu, agar kita semua ingat dan tidak melepaskannya begitu sahaja memandangkan 10 terakhir Ramadhan telah mendatangi kita.

Lailatul Qadr adalah malam yang paling tinggi kedudukannya dalam Islam, diikuti dengan malam nisfu Syaaban. Sabda Rasulullah: "Carilah Lailatul Qadr pada bilangan ganjil dalam tempoh 10 terakhir Ramadhan."

Kenapa kita perlu bersungguh-sungguh untuk mencari Lailatul Qadr? Tidak lain dan tidak bukan kerana nikmatnya yang sangat besar.

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ

"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (al Qadr:3)

Jika dibahagikan 1000 dengan 12 kita akan mendapat 83.333. Bermakna 1000 bulan itu=83 tahun 4 bulan. Subhanallah...besarnya pahala bagi mereka yang berjaya mendapat malam al Qadr. Kita pun tidak pasti dapat hidup di dunia sehingga 83 tahun, bukan?

Kerana singkatnya umur kita inilah, kita diberi nikmat Lailatul Qadr. Mengikut Imam Malik, sejarah Lailatul Qadr bermula apabila Nabi Muhammad Sollallahu 'alaihi wasallam sedar yang usia umat Baginda tidak sepanjang usia umat terdahulu. Menyedari hakikat itu, Rasulullah berdoa kepada Allah SWT memohon supaya umatnya dapat beribadat sama dengan nilai ibadat umat terdahulu. Lalu disebabkan kasihnya Allah SWT terhadap baginda, Allah SWT mengurniakan kita Lailatul Qadr.

Allahumma solli 'ala sayyidina wa habibina Muhammad...Terima kasih wahai kekasih!

Apa yang perlu kita lakukan untuk mencari Lailatul Qadr?

Pertama, hendaklah sentiasa berdoa kepada Allah agar kita ditemukan dengan malam tersebut. Orang yang bersungguh-sungguh menginginkannya, pasti akan dimakbulkan Allah, insya Allah.

Jika kita bertemu dengan Lailatul Qadr, berdoalah sebagaimana doa yang diajarkan Rasulullah kepada Aisyah r.a yang berbunyi:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اْلعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

- "Allaahumma innaka 'afuwwun tuhibbul-'afwa fa'fu 'annii."-

-"Ya Allah, sesungguhnya Dikaulah Maha Pengampun, dan amat suka memberi ampun, maka berikanlah daku keampunan."-

Keduanya, hayatilah malam-malam kita dengan ibadah.

Adakah wanita yang sedang haidh juga boleh mendapat malam al Qadr?

Jawapan daripada Hubabah Halimah al 'Aydrus (seorang mu'allimah dari Indonesia-penulis buku Bidadari Bumi)-telah saya mudahkan ke bahasa Malaysia;

"Boleh sahaja, kerana haidh itu kan badan, tetapi hati kita tidak pernah haidh. Semua yang Allah janjikan diberikan bukan kepada fizikal tetapi hati kita. Maka, di saat kita ingat kepada Allah, kita tidak dalam keadaan haidh/kotor. Tetapi orang yang sedang lupa kepada Allah itulah sebenarnya orang yang sedang haidh..."

MasyaAllah, jadi janganlah berputus asa wahai sahabat-sahabat Muslimahku...

Kata beliau lagi;

"Orang yang tidak bisa mendapatkan air satu gelas di musim hujan,
Adakah dia bisa mendapatkan air di musim kemarau?

Seperti itu jugalah jika ada seseorang tidak mendapatkan rahmat ALLAH سبحانه وتعالى di bulan Ramadhan,
Jangan pernah berharap rahmat ALLAH di bulan-bulan yang lain...
Kerana ini adalah bulan selama 30 hari penuh,
turun cucuran hujan rahmat dari ALLAH سبحانه وتعالى"

Astaghfirullah al 'azim...
Astaghfirullah al 'azim...
Astaghfirullah al 'azim...

Sekian dahulu tulisan yang serba ringkas daripada saya. Doakan saya yang akan menempuh peperiksaan akhir blok esok hari... :)

Saturday, August 28, 2010

Saat Lafaz Sakinah

Menarik sungguh lirik lagu ini - Saat Lafaz Sakinah dendangan kumpulan Far East. Buat para suami/bakal-bakal suami, carilah kecantikan isteri anda, bukan mencari yang cantik. Setelah anda sah bergelar suami dan isteri, sayangilah isteri anda sebagaimana anda menyayangi nyawa anda sendiri. Sesungguhnya dia sangat berharga. Di saat anda melafazkan akad nikah, ingatlah bahawa anda telah mengambil alih segala amanah yang sebelum ini terpikul ke atas walinya. Jadikanlah dia wanita syurga dengan segala kelebihan yang Allah kurniakan buat dirimu...

...الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِسَاء بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْض

"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, kerana Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita)..." (an Nisa':34 )


**Saat Lafaz Sakinah**

Heningnya…
Sunyi suasana…
Lafaz sakinah bermula

Apa rasa
Diterjemah hanya
Sebak abah, tangis ibunda

prechorus:
Adalah aku, wali puteriku
Serah kini amanahku ini pada mu
Nafkahilah dia, curah kasih dan cinta
Lebih dari yang ku berikan kepadanya

chorus:
Dulu esakkannya sandar di bahuku
Tangisannya kini ku serah padamu
Bukan bermakna, dia bukan milikku
Fitrahnya perlukanmu

Jadikanlah dia wanita syurga
Mengerti benar akan maharnya
Taat itu bukan hanya pada nama
Indah ia pada maksudnya

Ku akur
Akan pesanmu
Puterimu kini amanahku

Iringilah
Dengan doamu
Bahagia kami dari redhamu

Wednesday, August 25, 2010

Ingin Jadi Wanita Idaman?

Saya mencari 'modal' untuk tazkirah antara solat tarawih. Nampaknya tajuk ini menarik juga untuk dikongsikan dengan srikandi-srikandi UIAM Kuantan ni :)

10 KRITERIA WANITA IDAMAN DALAM AL QURAN
Ringkasan daripada tulisan H. Subhan Nur, Lc.


Allah s.w.t. berfirman dalam surah Al Ahzab ayat 35,

“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”

(Qs. Al Ahzab: 35)

Wanita merupakan makhluk yang memiliki berbagai "kemudahan" yang tidak dimiliki oleh kaum lelaki. Wanita lebih mudah dan lebih berpotensi menjadi ahli syurga, demikian pula wanita lebih mudah dan lebih berpotensi menjadi ahli neraka. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Rasulullah s.a.w. bahwa majoriti penghuni syurga adalah wanita, dan di kesempatan lain beliau menyatakan bahwa majoriti penghuni neraka adalah wanita.

Kata kunci status itu terletak pada keiffahan diri wanita dengan berbagai perspektif. Sabda pertama merupakan bentuk khabar gembir bagi wanita yang mampu menjaga keiffahan dirinya, dan sabda kedua merupakan peringatan bahwa wanita lebih berpotensi menjadi penghuni neraka jika tidak menjaga keiffahan dirinya.

Dalam ayat di atas terdapat 10 (sepuluh) karakter ideal wanita muslimah dalam upaya menyelamatkan diri dari kelompok majoriti di neraka.

Pertama: Al Muslimaat (Wanita Yang Patuh dan Tunduk Kepada Allah).

Allah s.w.t. menempatkan kriteria pertama wanita yang diidamkan oleh-Nya dan Rasul-Nya adalah muslimah iaitu wanita yang memiliki kepatuhan diri secara utuh kepada Allah s.w.t., dan berupaya keras (mujahadah) dalam mempertahankan keIslamannya.

Kedua : Al Mu`minaat (Wanita Yang Beriman).

Kalau kita ibaratkan iman dengan piring maka amal adalah isinya, dan piring akan disebut sesuai dengan isinya, jika piring itu diisi nasi maka disebut sepiring nasi, jika diisi dengan ubi maka disebut sepiring ubi, jika diisi dengan kacang maka disebut sepiring kacang, apapun bahan dasar piring tersebut dari kaca, keramik, atau kristal maka ia tetap disebut sesuai dengan isinya.

Oleh sebab itu, seorang wanita yang menjadi idaman Allah s.w.t. senantiasa mengutamakan isi daripada penampilan luar, dia selalu disibukkan melakukan amal kebaikan daripada mendandani diri dengan make up.

Ketiga: Al Qaanitaat (Wanita Ahli Ibadah).

Kata 'qaanitat' berasal dari kata 'qanata yaqnutu qunuutan' yang artinya taat. Sedangkan menurut imam Qusyairi dalam tafsirnya berpendapat bahwa kata 'qunuut' Artinya 'thuulul 'ibadah' (lama beribadah). Sedangkan menurut imam Fakhrurrozi dalam tafsirnya mengatakan bahwa kata 'qunuut' artinya perpaduan antara keislaman dan keimanan yang menghasilkan rasa taat dan patuh kepada Allah dan Rasul-Nya.

Keempat: As-Sadiqaat (Wanita Yang Jujur).

Iaitu wanita yang membiasakan kejujuran lisan, kejujuran hati, kejujuran tindakan dan kejujuran sikap sesuai dengan tuntutan Allah dan Rasul-Nya. Refleksi jujur harus disertai dengan sikap pembenaran terhadap perkataan yang dilontarkan atau perbuatan yang dilakukan, kerana perkataan yang tidak disertai pembenaran adalah kebohongan, dan perbuatan yang tidak disertai pembenaran adalah kekufuran.

Oleh sebab itu, wanita idaman Allah s.w.t. berupaya keras untuk tidak berkata dusta, berghibah, mencaci, memfitnah dan lainnya kerana sebuah itu adalah bentuk perkataan yang pasti tidak disertai pembenaran dari lubuk hati.

Kelima: Ash-Saabiraat (Wanita Yang Sabar Dan Pejuang).

Kesabaran terbagi menjadi 3 (tiga) hal: pertama, Kesabaran dalam menjalankan perintah Allah iaitu sabar dengan tidak mengungkit-ungkit kebaikan yang dilakukan dan ketika mendapatkan rintangan, ujian, dan cubaan dalam menjalankan ajaran. Kedua, kesabaran dalam meninggalkan larangan Allah s.w.t. iaitu menahan diri berbuat dosa dan kejahatan meskipun sesuai dengan keinginan hawa nafsu tetapi bertentangan dengan keinginan Allah s.w.t. Ketiga, sabar dalam menghadapi ujian dan cubaan kehidupan. Namun inti dari kesabaran iaitu upaya mempertahankan keimanan agar tidak melemah akibat dosa dan tidak hilang akibat ujian.

Keenam: Al Khasyi’aat (Wanita Yang Khusyu’).

Khusyu' menurut bahasa bererti diam dan tenang. Dalam ibadah solat, khusyu' adalah kondisi jiwa yang diliputi takut jangan sampai solatnya tertolak. Dalam membaca Al Qur'an adalah keasyikan jiwa yang disertai penjiwaan terhadap kandungan ayat, sehingga ia terlelap dalam lantunan qira`ah dan tadabbur Al Qur'an serta merasakan desiran ombak yang menghujam ke jiwanya.

Ketujuh: Al-Mutasaddiqaat (Wanita Yang Gemar Bersedekah).

Bersedekah merupakan salah satu perhiasan rumah tangga yang dilestarikan dalam rumah tangga muslim, kerana sedekah akan menarik cinta Allah, cinta para malaikat dan cinta manusia. Rumah yang dihiasi sedekah senantiasa dipenuhi dengan naungan perlindungan Allah, keberkahan dari-Nya, dan menambah keharmonisan rumah tangga.

Kelapan : As-Saa`imaat (Wanita Yang Gemar Berpuasa).

Menurut Imam Baidhawi dalam tafsirnya bahwa yang dimaksud dengan puasa di sini adalah puasa wajib iaitu puasa di bulan Ramadhan. Alasannya, kerana pelaksanaan puasa sunat bagi wanita yang sudah berkahwin amat bergantung kepada izin suami sehingga konteks kata as-shaa`imaat disini adalah puasa wajib. Sedangkan menurut imam Fakhururrazi dalam tafsirnya mengatakan bahwa kata as-shaa`imaat merupakan isyarat bagi orang-orang yang syahwat perutnya tidak menghalangi mereka dari beribadah kepada Allah. Penekanan pada puasa wajib kerana kaum wanita seringkali mengabaikan qadha' puasanya hingga menunda sampai bulan Sya'ban padahal dia boleh melaksanakan qadha' puasa dengan segera, kerana tuntutan dalam pelaksanaan ibadah adalah segera.

Kesembilan: Al Hafizhaat (Wanita Yang Menjaga Kehormatan).

Kemampuan menjaga kehormatan diri dari perbuatan haram merupakan kurnia besar dan nikmat dari Dzat Yang Maha Mulia. Ketahuilah, bahwa kemuliaan seorang wanita diukur dari sejauh mana ia menjaga kehormatan dirinya melalui cara berbusana, cara bertutur kata, cara berjalan dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, Allah s.w.t. dan Rasul-Nya memberikan perintah khusus yang tidak dibebankan kaum laki-laki demi menjaga kemuliaan dan kehormatan wanita iaitu memakai jilbab, tidak keluar kecuali dengan mahramnya, tidak melembutkan ucapan kepada orang fasiq, dan tidak menghias diri seperti kaum jahiliyyah.

Kesepuluh: Adz-Dzaakiraat (Wanita Yang Banyak Berdzikir).

Dzikir termasuk ibadah yang termudah kerana tidak mengorbankan tenaga, waktu atau harta. Seorang muslim dapat berdzikir tiap waktu dan tiap tempat, bahkan wanita haidh dan nifas pun boleh melakukannya. Berdzikir adalah ibadah yang amat dicintai oleh Allah s.w.t. dan memberikan ganjaran berlipat ganda, Dia memberikan ganjaran yang tidak diberikan pada ibadah selainnya.

Penutup

Itulah 10 (sepuluh) kriteria yang menuntut kaum wanita dan para isteri untuk menjadi idaman Allah s.w.t. dan Rasul-Nya dengan menanamkan semua kriteria tersebut dalam wadah keimanan. Semua itu adalah perhiasan. Sesungguhnya bagi kaum wanita, perhiasan yang menjanjikan kecantikan lahir dan bathin dan kelak akan ditukarkan dengan perhiasan yang disiapkan Allah s.w.t. di syurga. Siapa yang tidak menggunakan perhiasan ini di dunia, dia tidak akan mengenakan perhiasan di syurga kelak. Jadilah wanita idaman Allah s.w.t dan Rasul-Nya.

Monday, August 23, 2010

Kumohon Redhamu Ilahi

Study pada tengah malam ini tiba-tiba 'tersyahdu' dengan nasyid Redha daripada kumpulan Inteam ini. Beberapa kali saya ulang dan menghayatinya. Mengenangkan detik-detik kehidupan yang diberikan Allah, terkadang diri terlari daripada landasan, tatkala iman yang jatuh merudum. Namun dengan rahmatNya, Dia menyelamatkan diri ini dari jurang api neraka, lalu dibawa masuk kembali ke landasanNya yang benar.

...dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya." (al Imran: 103)

Munsyid; Inteam
Album; Allahu Rabbi

Usah disalahkan takdir yang melanda
Renung kembali sejarah silam
Dengan membiarkan ku sendiri
Ku terumbang ambing mengenal diri

Mujurlah Allah itu mengasihi
Aku diberi arah petunjuk
Berlindung dengan Allah
Menerus kehidupan
Ku mengenal makna
Dosa dan pahala

Dengan kehendakNya
Kau datang semula menghampiriku
Dan aku terpaku
Hingga ku hilang tiap bicara

Bukan ku menjauhi
Tetapi amat sukar sekali
Bila kenang kembali
Aku disisih dan dibuang ke tepi
Malah aku tidak dipeduli

Allah Maha Mengetahui
Yang ada dihati
Biar Dia menentukannya

Usah disalahkan takdir yang melanda
Renung kembali sejarah silam
Ku redha dan sedia terima
Yang tertulis dalam kehendakNya

Alangkah indahnya nikmat iman. Wahai Tuhan, peliharalah iman hambaMu ini, dan bawalah diriku pulang kepadaMu dalam nikmat kemanisan iman...

Ya Allah, pandulah diriku dan kehidupanku...Amiinn ya Rabbal 'Alamin.~

Sunday, August 22, 2010

Aku Inginkan Pakaian Taqwa!

Allahu akbar!

Ramadhan sudah berada di fasa keduanya. Sepanjang berada di pasaraya pada petang tadi untuk membeli sedikit barang keperluan harian dan klinik, lagu-lagu raya sudahpun didendangkan. Mungkin strategi peniaga melariskan jualannya. Namun, hati saya terasa sedih (a.k.a tidak suka) mendengar lagu raya yang berkumandang, lantaran mengenangkan diri sendiri yang masih belum memanfaatkan bulan 'jamuan Allah' ini.

Ya Allah, moga 2/3 Ramadhan yang masih berbaki ini, masih ada peluang bagiku untuk menjadi hamba bertaqwa.

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (al Baqarah: 183)

Pakaian taqwa lebih berharga daripada pakaian baru di hari raya. Apa gunanya pakaian baru jika diriku tidak mampu menjadi hamba bertaqwa- hasil tarbiyyah Ramadhan!

Astaghfirullahal 'azim...

Saya memohon agar Allah sudi mengampunkan dosa-dosa saya yang lalu. Alangkah ruginya sesiapa yang membiarkan Ramadhan berlalu sahaja tanpa dosa-dosanya diampunkan.

Rasulullah bersabda, “Siallah (rugilah) puasa orang yang tidak mendapat keampunan”. Semoga lapar dan dahaga kita sepanjang bulan Ramadhan tidak hanya sekadar menjadi "habaan manthura"- debu-debu yang berterbangan. Oh Allah, kumohon belas kasihanMu...

"Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan. " (al Furqan: 23)


Masya Allah...

Allah menggandakan setiap amalan hambaNya pada bulan Ramadhan. Inilah bulan pelaburan yang sangat menguntungkan. Menunaikan yang sunat diberi balasan pahala fardhu dan amalan fardhu pula diberi balasan 70 kali ganda.

"Sesiapa yang mendekatkan dirinya kepada Allah pada bulan itu dengan melakukan amalan kebajikan (amalan sunat) maka ia mendapat pahala seperti melaksanakan perintah yang wajib dan sesiapa yang melakukan suatu amalan yang wajib pada bulan Ramadhan maka ia mendapat pahala seperti orang yang melakukan tujuh puluh (70) amalan fardhu.” (petikan hadith)
Masya Allah, bonus Ramadhan...rebut, jangan tak rebut!


Alhamdulillah...

Terlalu banyak nikmat yang Allah sediakan di bulan yang mulia ini. Marilah sama-sama kita memanfaatkan masa yang masih berbaki kerana kita tidak dapat menjamin diri sendiri akan dapat bertemu Ramadhan lagi pada tahun-tahun hadapan. Andainya ini Ramadhan terakhir, kita tidak menyesalinya kerana telah merebut segala apa yang ada di dalamnya.

Selamat beribadat.

Tuesday, August 17, 2010

Al Quranku...

~Mode sedih~

Mengenangkan apa yang berlaku sebentar tadi...Ketika sedang tasmi' surah ar-Rum kepada guru tahfiz saya, Ustaz Felza Zulhibri...

"Sadaqallahul 'azim." Tiba-tiba ustaz menyebutkan kalimah itu.

"Berhentilah dulu. Tak lancar lagi." Sambung Ustaz.

" Ya Allah....Aduuh..." Saya mengeluh dalam hati.

Bacaan saya tadi memang tersekat-sekat. Walhal saya telah merancang untuk tasmi' satu surah ar-Rum untuk sesi kelas i'adah (mengulang) kali ini...

"Ya Allah..." Saya mengeluh lagi...

Al Quran, aku malu denganmu...Hafalanku telah beku.


* * *

Jika al Quran itu pandai berkata-kata, sudah tentu dia marahkan saya.

"Kenapa lupakan aku?"

''Kenapa sia-siakan aku?" Tanya al Quran lagi, lalu tentu saya akan dipukul-pukulnya.

* * *

Buat akhirnya, hanya satu permintaan saya, jika Allah mengambil nyawa saya, biarlah dalam keadaan saya ingat ayat-ayat al Quran...

p.s: Di saat ini, saya rindui bumi barakah Darul Quran yang telah 5 tahun ditinggalkan. Di sana, sepanjang masa dapat bersama al Quran...

STRIVE FOR AL QURAN!

Wednesday, August 11, 2010

Soalan-soalan Lazim Tentang Puasa dan Pergigian


Soalan: Bolehkah kita mendapatkan rawatan gigi dalam bulan Ramadhan? tidakkah terbatal puasa kita?

Jawapan: Dlm majmuk al-fatawa Syeikhul Islam Ibn Taimiyyah, cabut gigi tidak membatalkan puasa, selagi mana air di dalam mulut tidak ditelan. Begitu juga jika melakukan dental filling, scaling dsb. (rujukan: سبعون مسألة في الصيام , Syaikh Salih Munajjid)


Soalan: Apa hukumnya menerima ubat bius (local anaesthesia) semasa berpuasa?

Jawapan: Dibolehkan. (rujukan: Puasa, Hikmah dan Hukum, Syeikh Dr. Abdul Majid Aziz az-Zindani)

Rujukan lain: "Jika ia digunakan untuk mengurangkan demam, bius, pain killer dan apa jua tujuan asas perubatan, ia disepakati tidak membatalkan puasa." (Al-Qaradawi, hlm 100 ; ‘Uqlah , hlm 226).


Soalan: Apakah hukum berkumur-kumur dengan cecair kumur ,contohnya Listerine ketika waktu berpuasa?

Jawapan: Menurut pendapat yang muktamad dalam mazhab Syafie adalah harus berkumur membersihkan mulut atau bersugi sebelum masuk waktu Zohor dan selepas waktu Zohor hukumnya adalah makruh. Ini adalah berdasarkan sebuah hadith di mana Nabi SAW bersabda yang maksudnya :

"Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah SWT dari bau kasturi."

Walaubagaimana pun Imam Nawawi berfatwa dengan tidak makruh membersihkan mulut sekalipun selepas masuk waktu Zohor kerana hadith tersebut bukan melarang membersihkan mulut, tetapi hanya menyatakan kelebihan orang yang berpuasa.

Atas pendapat Imam Nawawi ini tidaklah mengapa membersihkan mulut dengan ubat pencuci mulut atas orang yang sedang berpuasa.

(Dijawab oleh Ustaz Azhar Idrus dengan rujukan beliau Kitab Majmuk Imam Nawawi)

Friday, August 6, 2010

Tausiyah Menjelang Ramadhan

Ramadhan semakin hampir. Saya terkesan dengan tausiyah Kiyai Haji Abdullah Gymnastiar tentang apakah persiapan yang harus dilakukan menjelang Ramadhan. Saya kongsikan di sini (dengan sedikit terjemahan bahasa Indon kepada bahasa Malaysia), mudah-mudahan dapat juga dijadikan pedoman oleh semua.



* * *

Apa yang harus kita persiapkan menjelang bulan Ramadhan? Nampaknya, mulai saat ini kita harus menjaga diri dari apa pun yang Allah haramkan. Rasanya, tidak perlu kita menonton TV sampai larut malam. Lebih baik kita isi dengan membaca Al-Quran atau berzikir. Bagaimana mungkin kita membiarkan malam-malam kita diisi dengan tidur sedangkan Allah menyiapkan sepertiga malam terakhir menjadi saat yang disukai Allah.

Usahakanlah untuk mulai puasa dari apa pun yang tidak disukai Allah. Allah Maha Melihat perjuangan kita. Kita harus berusaha agar Allah Yang Maha Menyaksikan benar-benar melihat diri kita menjadi orang yang bersiap-siap menyambut jamuan Allah. Kita akan senang jikalau orang yang akan kita jamu datang dalam keadaan siap.

Mulai saat ini, hindari telinga kita dari sesuatu yang tidak layak kita dengar. Usahakan untuk sehemat mungkin berkata-kata yang tidak perlu. Untuk apa menambah-nambah kekotoran diri dengan kata-kata yang tidak berguna. Berkatalah benar atau diam, sehingga tiada terucap dari lisan ini kecuali kata-kata yang disukai Allah.

Di samping itu, siapkan rumah kita menjadi rumah yang penuh berkah di bulan Ramadhan. Kita harus mulai melihat, tidak ada yang haram di rumah kita. Bukalah almari kita, kalau ada yang diragukan segera keluarkan. Lihatlah dapur kita, kalau ada barang yang kita ragukan segera keluarkan. Jangan pernah kita dijamu Allah ketika pada diri kita melekat pakaian yang haram.

Lihat perpustakaan kita, apakah masih ada buku-buku yang bukan milik kita? Kalau ada segera kembalikan. Kerana buat apa kita menyimpan sesuatu yang tidak halal bagi kita. Sehingga semuanya bersih dari yang haram. Bahkan selain bersih dari yang haram, kita bersihkan diri kita dari sesuatu yang berlebihan. Kalau celana, sarung, pakaian, dan tudung kita terlalu banyak, segera keluarkan. Daripada tidak kita pakai, lebih baik dimanfaatkan orang yang memerlukan.

Sebelum Ramadhan tiba, bebaskan rumah kita dari hal yang sia-sia. Kerana siapa lagi yang kita cari keredhaannya selain Allah. Senangkah bila rumah kita dipuji manusia tapi dibenci Allah?

Tidak usah takut kehabisan pakaian kerana Allah-lah pemberi rezeki dan tidak mungkin Allah melalaikan orang yang menafkahkan rezekinya di jalan Allah. Yakinlah, Allah tidak akan pernah lupa membalasnya. Allah tahu bila kita memerlukannya karena Dialah pengatur rezeki yang hakiki.


Ramadhan adalah saat di mana kita menjadi paling dermawan dalam hidup kita sebagaimana Rasulullah menafkahkan rezekinya di bulan Ramadhan. Tidak sulit bagi Allah untuk membalas setiap hamba-hamba-Nya.

Tidak ada salahnya kita berniat sungguh-sungguh di bulan Ramadhan karena menginginkan jodoh, sepanjang kita ingin dijodohkan oleh Allah. Dialah yang menyuruh kita menikah dan Dialah yang menciptakan kita berpasang-pasangan, kepada siapa lagi kita meminta kalau bukan kepada-Nya. Yang pasti, Allah tidak akan mengecewakan kalau kita bersungguh-sungguh kepada-Nya.

Mulai sekarang, selain membersihkan rumah, bersihkan pula fikiran dan hati kita dari fikiran negatif. Jangan pernah berfikir benci kepada seseorang kerana ia boleh mengotori hati kita. Mulai saat ini, jadilah orang yang pemaaf. Tidak ada lagi fikiran-fikiran untuk membalas dendam.

Alangkah bagusnya apabila kita meminta maaf kepada orang tua menjelang bulan Ramadhan. Ziarah ke makam orang tua kita bagi yang sudah meninggal. Minta ampunlah kalau kita belum sungguh-sungguh membahagiakan orang tua kita. Suami-istri juga ada baiknya saling meminta maaf. Tidak ada salahnya minta maaf kepada orang yang lebih muda dari kita, termasuk kepada adik dan anak-anak kita.

Yang sering zalim ke pembantunya segeralah minta maaf. Minta maaflah dengan ikhlas. Insya Allah, dengan meminta maaf terlebih dulu, kita akan lebih ringan memasuki Ramadhan. Sebaliknya, kita juga harus menjadi pemaaf dengan segera memaafkan orang yang minta maaf kepada kita.

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (iaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang mahupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (Q.S. Ali Imran [3]:133-134).

Menjelang Ramadhan, dekatkanlah segala sesuatu yang akan membuat kita akrab dengan Allah. Selalu siapkan Al-Quran di meja kerja dan di kamar tidur agar kita mudah membacanya. Begitu juga dengan buku-buku tentang keutamaan bulan Ramadhan. Sediakan juga anggaran khusus untuk sedekah dan anggaran untuk berbuka bagi orang lain. Satu butir kurma yang kita berikan untuk berbuka, pahalanya sama dengan satu hari puasa.

Buat juga senarai orang yang harus kita kunjungi, seperti nenek, saudara-mara dan keluarga kita yang lainnya. Terutama keluarga kita yang sedang berada di hospital. Tiap detik harus jadi kebaikan. Tiada hari tanpa silaturahim. Termasuk silaturahim kepada ulama. Kunjungi juga orang-orang lemah yang sengsara dan dililit hutang. Mudah-mudahan, Ramadhan kita menjadi penebar rahmat kepada orang-orang yang lemah.

* * *
SELAMAT MENJALANI IBADAH PUASA...

Related Posts with Thumbnails
Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template