:: Ahlan wa Sahlan wa Marhaban Bikum ::


Friday, August 6, 2010

Tausiyah Menjelang Ramadhan

Ramadhan semakin hampir. Saya terkesan dengan tausiyah Kiyai Haji Abdullah Gymnastiar tentang apakah persiapan yang harus dilakukan menjelang Ramadhan. Saya kongsikan di sini (dengan sedikit terjemahan bahasa Indon kepada bahasa Malaysia), mudah-mudahan dapat juga dijadikan pedoman oleh semua.



* * *

Apa yang harus kita persiapkan menjelang bulan Ramadhan? Nampaknya, mulai saat ini kita harus menjaga diri dari apa pun yang Allah haramkan. Rasanya, tidak perlu kita menonton TV sampai larut malam. Lebih baik kita isi dengan membaca Al-Quran atau berzikir. Bagaimana mungkin kita membiarkan malam-malam kita diisi dengan tidur sedangkan Allah menyiapkan sepertiga malam terakhir menjadi saat yang disukai Allah.

Usahakanlah untuk mulai puasa dari apa pun yang tidak disukai Allah. Allah Maha Melihat perjuangan kita. Kita harus berusaha agar Allah Yang Maha Menyaksikan benar-benar melihat diri kita menjadi orang yang bersiap-siap menyambut jamuan Allah. Kita akan senang jikalau orang yang akan kita jamu datang dalam keadaan siap.

Mulai saat ini, hindari telinga kita dari sesuatu yang tidak layak kita dengar. Usahakan untuk sehemat mungkin berkata-kata yang tidak perlu. Untuk apa menambah-nambah kekotoran diri dengan kata-kata yang tidak berguna. Berkatalah benar atau diam, sehingga tiada terucap dari lisan ini kecuali kata-kata yang disukai Allah.

Di samping itu, siapkan rumah kita menjadi rumah yang penuh berkah di bulan Ramadhan. Kita harus mulai melihat, tidak ada yang haram di rumah kita. Bukalah almari kita, kalau ada yang diragukan segera keluarkan. Lihatlah dapur kita, kalau ada barang yang kita ragukan segera keluarkan. Jangan pernah kita dijamu Allah ketika pada diri kita melekat pakaian yang haram.

Lihat perpustakaan kita, apakah masih ada buku-buku yang bukan milik kita? Kalau ada segera kembalikan. Kerana buat apa kita menyimpan sesuatu yang tidak halal bagi kita. Sehingga semuanya bersih dari yang haram. Bahkan selain bersih dari yang haram, kita bersihkan diri kita dari sesuatu yang berlebihan. Kalau celana, sarung, pakaian, dan tudung kita terlalu banyak, segera keluarkan. Daripada tidak kita pakai, lebih baik dimanfaatkan orang yang memerlukan.

Sebelum Ramadhan tiba, bebaskan rumah kita dari hal yang sia-sia. Kerana siapa lagi yang kita cari keredhaannya selain Allah. Senangkah bila rumah kita dipuji manusia tapi dibenci Allah?

Tidak usah takut kehabisan pakaian kerana Allah-lah pemberi rezeki dan tidak mungkin Allah melalaikan orang yang menafkahkan rezekinya di jalan Allah. Yakinlah, Allah tidak akan pernah lupa membalasnya. Allah tahu bila kita memerlukannya karena Dialah pengatur rezeki yang hakiki.


Ramadhan adalah saat di mana kita menjadi paling dermawan dalam hidup kita sebagaimana Rasulullah menafkahkan rezekinya di bulan Ramadhan. Tidak sulit bagi Allah untuk membalas setiap hamba-hamba-Nya.

Tidak ada salahnya kita berniat sungguh-sungguh di bulan Ramadhan karena menginginkan jodoh, sepanjang kita ingin dijodohkan oleh Allah. Dialah yang menyuruh kita menikah dan Dialah yang menciptakan kita berpasang-pasangan, kepada siapa lagi kita meminta kalau bukan kepada-Nya. Yang pasti, Allah tidak akan mengecewakan kalau kita bersungguh-sungguh kepada-Nya.

Mulai sekarang, selain membersihkan rumah, bersihkan pula fikiran dan hati kita dari fikiran negatif. Jangan pernah berfikir benci kepada seseorang kerana ia boleh mengotori hati kita. Mulai saat ini, jadilah orang yang pemaaf. Tidak ada lagi fikiran-fikiran untuk membalas dendam.

Alangkah bagusnya apabila kita meminta maaf kepada orang tua menjelang bulan Ramadhan. Ziarah ke makam orang tua kita bagi yang sudah meninggal. Minta ampunlah kalau kita belum sungguh-sungguh membahagiakan orang tua kita. Suami-istri juga ada baiknya saling meminta maaf. Tidak ada salahnya minta maaf kepada orang yang lebih muda dari kita, termasuk kepada adik dan anak-anak kita.

Yang sering zalim ke pembantunya segeralah minta maaf. Minta maaflah dengan ikhlas. Insya Allah, dengan meminta maaf terlebih dulu, kita akan lebih ringan memasuki Ramadhan. Sebaliknya, kita juga harus menjadi pemaaf dengan segera memaafkan orang yang minta maaf kepada kita.

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (iaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang mahupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (Q.S. Ali Imran [3]:133-134).

Menjelang Ramadhan, dekatkanlah segala sesuatu yang akan membuat kita akrab dengan Allah. Selalu siapkan Al-Quran di meja kerja dan di kamar tidur agar kita mudah membacanya. Begitu juga dengan buku-buku tentang keutamaan bulan Ramadhan. Sediakan juga anggaran khusus untuk sedekah dan anggaran untuk berbuka bagi orang lain. Satu butir kurma yang kita berikan untuk berbuka, pahalanya sama dengan satu hari puasa.

Buat juga senarai orang yang harus kita kunjungi, seperti nenek, saudara-mara dan keluarga kita yang lainnya. Terutama keluarga kita yang sedang berada di hospital. Tiap detik harus jadi kebaikan. Tiada hari tanpa silaturahim. Termasuk silaturahim kepada ulama. Kunjungi juga orang-orang lemah yang sengsara dan dililit hutang. Mudah-mudahan, Ramadhan kita menjadi penebar rahmat kepada orang-orang yang lemah.

* * *
SELAMAT MENJALANI IBADAH PUASA...

No comments:

Related Posts with Thumbnails
Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template